Peternak kambing sering menghadapi kesulitan dalam mengelola data ternak secara efisien, terutama dalam pencatatan manual yang memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan. Identifikasi dan pelacakan silsilah kambing menjadi tantangan besar, yang berisiko menyebabkan perkawinan sedarah dan menurunkan kualitas genetik ternak. Tanpa sistem yang terstruktur, peternak kesulitan memastikan keturunan yang sehat dan produktif. Selain itu, manajemen pakan yang kurang optimal sering kali berdampak pada efisiensi biaya dan pertumbuhan kambing. Kurangnya akses terhadap teknologi yang dapat membantu dalam pencatatan otomatis dan analisis data menyebabkan produktivitas peternakan tidak maksimal.